Entahlah,
aku juga tidak tahu apakah sikapku salah?
Apakah
salah bersikap acuh untuk seseorang yang berusaha mendekati?
Apakah
salah jika aku takut untuk merasakan patah hati untuk kali kedua?
Aku
hanya tidak ingin merasakannya lagi. Sekali aku telah membuka sedikit hatiku
kepada rasa bernama harapan itu. Tapi, apa yang ku dapat? Sakit hatilah yang
datang setelahnya.
Rasanya
aku tidak ingin mengenangnya lagi. Aku takut membuka hatiku untuk kali kedua. Kepadanya,
seseorang yang menyukai senja, dan aku wanita yang menyukai hujan. Aku pun
berharap, suatu saat senja itulah yang akan menemani hujan ini dan menghabiskan
waktu bersamaku. Namun ternyata dia menyukai senja yang lain. Aku takut ia
berbuat serupa dengan laki-laki yang sudah berpaling memilih senja yang lain
setelah memberi harapan indah itu untukku.
Aku
hanya takut. Itu saja.
Aku
tidak menuduh bahwa semua laki-laki sama sepertinya. Aku hanya khawatir. Ketika
belum ada ikatan apa-apa di antara kita, mengapa kamu berani untuk mengungkapkan
kata-kata manis itu? Aku hanya khawatir jikalau kata-kata itu bukan hanya
tertuju untukku.
Namun
aku juga takut, keacuhanku membuatmu bersedih. Akupun khawatir jika aku tidak
menerima perhatian itu. Aku takut dia akan merasakan patah hati seperti yang
aku rasakan dulu. Namun, bukankah akan lebih menyakitkan jika kita terlanjur
menjalin sebuah ikatan, padahal belum tentu engkau bukan yang ditakdirkan
untukku.
Aku
juga percaya ada salah satu dari mereka yang benar-benar memberikan harapan itu
untuk membersamaiku. Tapi, maaf aku masih takut. Selain itu, aku tidak ingin baying-bayang
ataupun khayalan tentangmu menjadikan kita umat yang terjerumus dalam dosa.
Biarlah masa yang menjawabnya, biarlah kita tidak sedekat seperti anak muda
yang lain. Karena aku yakin ikatan yang ALLAH beri akan terasa lebih indah.
Hingga
sampai saat ini pun aku masih takut, takut akan membuka hatiku lagi, takut akan
member harapan lagi. Takut untuk merasakan patah hati lagi. Aku berharap patah
hati inilah yang menjadi patah hati pertama dan terakhir. Patah hati yang akan
digantikan oleh ikatan suci dariNya.
Kau
tidak perlu tahu perasaanku. Begitu pun denganku yang yang tidak perlu tahu
bahwa kau mungkin akan memperjuangkanku. Agar kelak salah satu di antara kita
tidak akan merasakan patah hati yang terlalu dalam jika suatu saat hati ini
dibalik olehNya. Biarkan masa yang akan menjawabnya, menjawab segala penantian
tentang hadirmu.