Dreaming in حلالا way. . .

Halaman

Cari Blog Ini

Apa sih artinya?

Minggu, 11 September 2016

FIRST HEARTACHE



Entahlah, aku juga tidak tahu apakah sikapku salah?
Apakah salah bersikap acuh untuk seseorang yang berusaha mendekati?
Apakah salah jika aku takut untuk merasakan patah hati untuk kali kedua?

Aku hanya tidak ingin merasakannya lagi. Sekali aku telah membuka sedikit hatiku kepada rasa bernama harapan itu. Tapi, apa yang ku dapat? Sakit hatilah yang datang setelahnya.
Rasanya aku tidak ingin mengenangnya lagi. Aku takut membuka hatiku untuk kali kedua. Kepadanya, seseorang yang menyukai senja, dan aku wanita yang menyukai hujan. Aku pun berharap, suatu saat senja itulah yang akan menemani hujan ini dan menghabiskan waktu bersamaku. Namun ternyata dia menyukai senja yang lain. Aku takut ia berbuat serupa dengan laki-laki yang sudah berpaling memilih senja yang lain setelah memberi harapan indah itu untukku.

Aku hanya takut. Itu saja.
Aku tidak menuduh bahwa semua laki-laki sama sepertinya. Aku hanya khawatir. Ketika belum ada ikatan apa-apa di antara kita, mengapa kamu berani untuk mengungkapkan kata-kata manis itu? Aku hanya khawatir jikalau kata-kata itu bukan hanya tertuju untukku.
Namun aku juga takut, keacuhanku membuatmu bersedih. Akupun khawatir jika aku tidak menerima perhatian itu. Aku takut dia akan merasakan patah hati seperti yang aku rasakan dulu. Namun, bukankah akan lebih menyakitkan jika kita terlanjur menjalin sebuah ikatan, padahal belum tentu engkau bukan yang ditakdirkan untukku.
Aku juga percaya ada salah satu dari mereka yang benar-benar memberikan harapan itu untuk membersamaiku. Tapi, maaf aku masih takut. Selain itu, aku tidak ingin baying-bayang ataupun khayalan tentangmu menjadikan kita umat yang terjerumus dalam dosa. Biarlah masa yang menjawabnya, biarlah kita tidak sedekat seperti anak muda yang lain. Karena aku yakin ikatan yang ALLAH beri akan terasa lebih indah.
Hingga sampai saat ini pun aku masih takut, takut akan membuka hatiku lagi, takut akan member harapan lagi. Takut untuk merasakan patah hati lagi. Aku berharap patah hati inilah yang menjadi patah hati pertama dan terakhir. Patah hati yang akan digantikan oleh ikatan suci dariNya.
Kau tidak perlu tahu perasaanku. Begitu pun denganku yang yang tidak perlu tahu bahwa kau mungkin akan memperjuangkanku. Agar kelak salah satu di antara kita tidak akan merasakan patah hati yang terlalu dalam jika suatu saat hati ini dibalik olehNya. Biarkan masa yang akan menjawabnya, menjawab segala penantian tentang hadirmu.