Dreaming in حلالا way. . .

Halaman

Cari Blog Ini

Apa sih artinya?

Kamis, 29 Juni 2017

Belajar Arti Perjuangan




Begitu banyak orang-orang di dunia ini yang memiliki rintangan, jalan, dan ujian yang berbeda dalam menjalani hidupnya. Semua itu terangkum dalam bentuk perjuangan seorang manusia untuk mencapai sebuah tujuan. Tidak terkecuali perjuangan setiap orang untuk menuntut ilmu.
Dalam hidup ini, saya selalu meyakini bahwa ilmu merupakan sesuatu yang sangat berharga di dunia ini. Sesuatu yang dapat meningkatkan derajat seoang hamba selain ketakwaannya. Sebagaimana yang tertulis dalam Quran Surat Al Muzadallah (58) : 11

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah. Niscaya Allah Swt. akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdirilah. Niscaya Allah Swt. akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Swt. Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (Surah al-Mujadalah/58: 11)

Namun tak semua orang memiliki keberuntungan dan kemudahan yang sama dalam menuntut ilmu. Jika kita lihat di luar sana, begitu banyak orang yang harus berjuang mati-matian untuk menuntut ilmu. Semisal saja, ketika kita dapat pergi ke sekolah hanya dengan hitungan menit, di luar sana masih banyak anak-anak seumuran kita yang harus menempuh perjalanan berjam-jam utnuk mencapai sekolahnya tanpa keluhan sedikitpun. Ketika kita dapat memperoleh bahan dan sumber belajar dengan mudahnya, mungkin di luar sana masih banyak saudara-saudara kita yang tidak berkesempatan membaca buku, bukan karena tidak mau, namun tidak mampu untuk memilikinya entah karena minimnya pengeluaran atau bahakan penghalang lainnya, dan masih banyak lagi, Contoh tersebut hanyalah segelintir kenyataan yang sering kita lupakan di sekitar kita.

Lalu masihkah kita tidak bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang?
Saya selalu mengagumi orang-orang yang memiliki niat dan keinginan utnuk menuntut ilmu setinggi-tingginya dengan tujuan menggapai ridho ALLAH, walaupun harus ditempuh dengan perjuangan yang tak mudah, bahkan hingga mengorbankan harta yang dimilikinya. Tetapi tidak masalah, karena Harta akan habis sedangkan ilmu tidak. Harta adalah sesuatu yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat, sehingga harus digunakan untuk hal-hal yang berfaedah, termasuk digunakan untuk meniti jalan mencapai ilmu tersebut.
Beberapa hari yang lalu, saya diberi kesempatan untuk bersilaturahmi dengan teman-teman pada masa sekolah menengah pertama. Betapa beruntungnya dipertemukan dalam lingkaran tali silaturahmi dengan orang-orang yang Insyaallah memiliki pemikiran dan niat yang baik dalam hidupnya. Sebagian besar dari mereka sedang menempuh kuliah di beberapa perguruan tinggi di dalam maupun luar daerah, namun tak sedikit ada yang sudah lulus dan bekerja pula. Betapa beruntungnya saya memiliki teman-teman hebat seperti mereka.
Namun ada beberapa pelajaran yang dapat diambil dari beberapa kisah perjuangan teman saya dalam menuntut ilmu, yang mungkin bisa bermanfaat bagi teman-teman semua. Salah satunya adalah dari teman saya yang tak saya sebut namanya.
Seingat saya, dulu dia termasuk murid yang pandai di kelas. Tak jarang, dia mendapatkan nilai di atas rata-rata dan mencapai ranking kelas. Ketika sesi sharing, dia menceritakan kisah perjuangan hidupnya hingga dapat menempuh jenjang kuliah saat ini yang katanya diambil dari jalur berbeda dari yang lain.
Selepas lulus dari SMP, dia melanjutkan studinya di salah satu SMK di kota Sukoharjo. Seperti jenjang sekolah menengah kebanyakan, selepas 3 tahun dia pun lulus kembali. Sampai di sini dia mengungkapkan bahwa ia memiliki kebimbangan antara melanjutkan kuliah atau memutuskan utnuk bekerja. Dia beranggapan bahwa jika ia bekerja, ia dapat membantu orangtuanya, sedangkan akan bergantung kepada orang tuanya jika ia memutuskan untuk melanjutkan kuliah. Hingga akhirnya dia pun memilih bekerja terlebih dahulu di luar kota selama 2 tahun. Menuju akhir pekerjaannya, dia pun berpikir kembali bahwa menuntu ilmu itu penting baginya, setidaknya dapt mempermudah mencari pekerjaan jika sudah mendapat gelar sarjana nantinya.
Setelah itu, dia pun bertekad bulat untuk memutuskan berkuliah di salah satu PTN di Solo. Selama 1 bulan, dia belajar dengan sangat tekun dan harus pulang balik SOLO ke tempatnya bekerja hanya untuk mendaftar SBMPTN di sana. Dan Alhamdulillah, ALLAH menjawab doanya. Ia pun diterima di sana dengan program studi pilihannya.
Dari pengalaman teman saya tersebut, saya dapat menarik kesimpulan bahwa ALLAH akan mempermudah hambaNya yang mau berjuang, bekerja keras, dan berdoa, serta bertawakal kepadaNya. Begitu pun dengan orang-orang yang menuntut ilmu, InsyaALLAH ALLAH akan memudahkan jalan mereka. Walaupun sebelumnya ada yang berpikir minimnya keuangan untuk membayar uang kuliah atau sulitnya mengerjakan soal tes, atau alasan lainnya, namun jangan khawatir, ALLAH lah yang akan menolong dengan keajaiban dan kuasaNya. 

Bukankah kemudahan kita dalam menuntut ilmu adalah kehendak dan pemeberian ALLAH SWT?
Bukankah kesuksesan yang mungkin kita dapat saat ini adalah hadiah dari ALLAH SWT?
Bukankah segala yang terjadi pada diri kita hingga saat ini tak lain adalah takdir dari ALLAH SWT?

Kita sering lupa bahwa kita hanyalah hamba, kemudahan dan kemampuan kita dalam bekerja serta menuntut ilmu adalah bentuk kasih sayangNya kepada kita. Sejatinya kita tidak memliki apa-apa, itulah yang harus diingat.
Pengalaman lain datang dari teman saya sekelas dulu. Tak jauh berbeda dari pengalaman teman saya sebelumnya. selepas lulus SMP, dia harus bekerja dulu untuk mengumpulkan biaya sekolah lanjutan selama 1 tahun. Setelah itu, baru dia bisa melanjutkan ke jenjang SMK. Teman saya yang satu ini juga pintar di berbagai bidang khususnya matematika. Setahu saya, dia pernah menjadi perwakilan kabupaten dalam olimpiade matematika di tingkat provinsi. Hebat sekali bukan?
Tak berbeda dengan sekolah yang lain, ia menamatkan SMK dalam jangka waktu 3 tahun. Ketika ingin melanjutkan kuliah, nasib berkata lain, ia tidak lolos jalur SNMPTN. Dia pun memutuskan utnuk bekerja kembali demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah utnuk melanjutkan ke bangku kuliah. Pada tahun berikutnya, ia pun memutuskan utnuk memasuki kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta, alasannya supaya ia dapat bekerja part time juga.
Usaha dan kerja kerasnya lah yang terkadang membuat saya malu. Ketika dia sudah dapat membiayai kuliahnya sendiri, namun saya masih tetap saja bergantung kepada orangtua. Tak henti-hentinya saya berdecak kagum melihat proses panjang perjuangannya dalam menempuh ilmu. Semoga ALLAH meningkatkan derajatmu dan memberikan rahmat kepadamu teman.
Begitu pun dengan pengalaman yang pernah saya dengar dari Ust Hannan Attaki di sebuah kajian beliau.  Sebelum memustuskan menuntut ilmu di Mesir, tepatnya Universitas Al Azhar, beliau sempat dihinggapi kebimbangan karena ketidakcukupan biaya yang dimiliki. Hingga akhirnya, ustadznya menasihati beliau bahwa segala kecukupan dan rezeki adalah pemberian ALLAH. Mau di Mesir atau di Indonesia, ALLAH tetap akan mencukupi rezeki hambaNya sesuai kehendakNya. Setelah itu, Ust. Hannan Attaki pun bertekad untuk pergi ke Mesir dengan dana seadanya.
Setelah sampai di Mesir, dia pun berjuang untuk mencari beasiswa di sana. Bermodalkan kemahirannya dalam membaca Al quran, dengan izin ALLAH, beliau pun berhasil mendapatkan 3 beasiswa kuliah sekaligus.
Nah itulah kuasa ALLAH yang ditunjukkan kepada kita. ALLAH sudah berjanji bahwa Ia akan memberi rezeki hambaNya dari arah yang tak terduga-duga selama hamba tersebut mau berjuang dan berusaha di jalan yang lurus.
Sungguh ALLAH menyukai orang yang bertakwa di antara kita, namun ALLAH lebih menyukai orang yang bertakwa dan berilmu di antara kita. ALLAH sangat mencintai pemuda-pemuda yang mau bekerja keras di jalan dakwah serta mau menuntut ilmu untuk menggapai ridhoNya. Maka dari itu, jadilah muslim yang cerdas, bertakwa, dan kuat. Luruskan niat kita dalam beribadah, berusaha, dan belajar tak lain hanyalah untuk menggapai ridho dan rahmat ALLAH. Semoga kita termasuk orang-orang yang berada di golongan kanan. Aamiin.

Bismillah, Do it for the sake of ALLAH.