Apakah cinta bisa berperan sekuat itu?
Ketika sesak itu semakin sendu
Tanggapan itu selalu bertolak dariku
Dan tak ada satu pun yang datang merangkul
Apakah semua itu tidak cukup menjadi alasanmu untuk mundur?
Tidakkah kau iba dengan jiwamu yang telah lama menderita?
Tidakkah kau sadar betapa banyak waktu yang kau korbankan?
Dan Berapa banyak pengorbanan yang kamu tawarkan?
Namun, tetap saja jiwamu memberontak begitu gamblangnya?
Mengapa?
Mengapa kau tidak memikirkan dirimu sendiri?
Mengapa?
Mengapa kau selalu disibukkan dengan mereka yang bahkan nyata-nyata
telah menganggapmu tak ada?
TIDAAAKK!!
Tidak semudah itu melepas semuanya, wahai egoku!!!
Aku bahkan ingin menunjukkan kepada mereka bahwa
Semua pengorbanan ini adalah wujud cintaku
Tidakkah kamu mengetahui hakikat cinta yang sesungguhnya?
Wahai ego yang sungguh memuakkan
Taukah kamu?
Tidak semudah itu untuk mnegakhirinya!!
Tidak semudah itu untuk mengakhiri ikatan yang sudah
terjalin kuat
Tidak semudah itu untuk mengakhiri perasaan yang sudah tertanam begitu dalam
Dan aku ingin menunjukkannnya
Bahwa semua pengorbanan itu adalah bukti kecintaanku
Tapi wahai egoku,
Aku juga sadar jika,
mereka tidak melihatnya,
Air mata ini mengalir perlahan, melengkapi perasaan senyap
malam ini
Apakah pengorbanan itu terlalu abstrak untuk dilihat dan
terlalu semu untuk dirasa?
Ya, aku mencintai kalian, walaupun tak ada senyum yang
kalian beri
Tak apa
Aku tetap mencintai kalian, meski keberadaanku pun kadang
terabaikan
Bahkan aku tak mampu menahan gejolak cintaku yang lebih
besar dari rasa sesak yang bahkan mulai menyeruak keluar
Tak apa
Tak masalah bagiku, toh dengan melihat senyum kalian saja,
hatiku sudah gembira
Karena sejatinya cinta tidak butuh balasan
Cinta itu adalah cerminan mutiara keikhlasan yang berada
dari dasar hati
Ia sangat terjaga dari noda-noda kekejaman yang berusaha
menghancurkannya
Ia adalah mutiara bagi kalian wahai saudaraku
Aku mencintai kalian
Sunggguh mencintai kalian
Namun, taukah saudaraku?
Mutiara itu sudah mulai retak
Noda-noda itu berhasil masuk satu demi satu menembus relung hatiku
Aku bahkan tidak mampu menahannya
Aku takut
Aku takut jika mutiara itu benar-benar hancur bahkan musnah
Aku tak ingin itu terjadi
Aku tak sanggup, benar-benar tak sanggup
Saudaraku, tolong aku, rengkuh aku, jaga aku.
Bantu aku menyempurnakan kembali mutiara ini
Bantu aku menyimpannya dengan sempurna
Karena sejatinya aku tidak ingin melepaskan kalian
Aku tidak ingin gugur, seugugur-gugurnya….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar