Lepas,
Lemas, Lelah
Entah
aku tak mengerti dengan perasaan yang akhir-akhir ini menghampiri hati
Aku
sama sekali tak mengerti mengapa bisa seperti ini.
Ada
rindu yang benar-benar terpatri namun tak kunjung bertemu.
Aku
merindukan sebuah rumah yang Engkau ridoi
Aku
rindu menghabiskan waktu bersama orang-orang yang aku sayangi
Aku
rindu berdoa di setiap sepertiga malam untuk mereka.
Sungguh
aku merindukan ukhuwah yang terjalin indah dalam sebuah lingkaran bernama
keluarga.
Tapi
aku tak menemukannya sekarang.
Seperti
terhempas tak berdaya
Seperti
terusir jauh tanpa dipedulikan
Aku
hanya ingin kembali ke rumah itu.
Sebuah
rumah yang Engkau ridoi
Sebuah
keluarga yang Engkau ridoi
Aku
merindukan ukhuwah penuh cinta yang selalu menghiasi rumah itu
Aku
rindu akan cahaya-cahaya yang dinyalakan bersama bacaan quran yang merdu dan
menentramkan
Sungguh
aku rindu berdoa untuk kebaikan mereka.
Tapi
untuk pertama kalinya aku lelah berdoa. Astaghfirullah
Apalah
aku ini?
Aku
hanya tidak tahu harus bagaimana?
Aku
hanya tidak mampu menghadapi kenyataan seorang diri.
Allah.
Sungguh aku merindukan pertemuan denganMu
Tapi
aku takut Engkau tak ridho dengan kami yang bercerai berai tak peduli
Sungguh
aku berharap bisa membangun rumah sesuai syariat
Aku
berharap mampu menyemai benih-benih kedamaian di keluargaku kelak
Sungguh,
aku mengharapkan orang yang cukup bijaksana untuk mendampingi perjalananku di
masa depan
Yang
siap mendampingi, membimbing, dan menyeru atas kebaikan.
Karena
aku merindukan rumah yang Engkau ridhoi.
Aku
ingin menciptakan rumah yang Engkau ridhoi
Semoga
ada yang mengaminkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar