Dreaming in حلالا way. . .

Halaman

Cari Blog Ini

Apa sih artinya?

Minggu, 02 Juli 2017

Mengklarifikasi Perasaan



Begitu banyak fenomena yang mengundang banyak kejadian di sekitar kita dengan mudahnya. Ada yang manis, ada yang pahit, dan tak sedikit hanya datar saja. Sebagai manusia kita menikmatinya dengan perasaan masing-masing.
Bicara soal perasaan, sejatinya perasaan adalah sebuah karunia dari ALLAH. Rasa yang dimiliki manusia mampu menandakan bahwa kita sebagai makhluk yang paling mulia. Rasa adalah sesutu yang sangat penting bagi jiwa manusia itu sendiri. Dengan rasa, kita menjadi manusia yang peka, dengan rasa kita menjadi manusia yang mudah peduli dengan orang lain. Namun, dengan rasa pula kadang kita sering membenci, menghakimi, bahkan memusuhi manusia lain. Pada dasarnya semua tergantung niat menjaga perasaan kita masing-masing.
Tak terkecuali perasaan cinta. Sering kita mengaitkan perasaan itu dengan asumsi kita, menerka-nerka apakah cinta sudah sampai pada orang yang tepat? Berasumsi bahwa orang itu adalah teman hidupnya yang dicari selama ini. Namun pertanyaan-pertanyaan itu tak kunjung menimbulkan jawaban. Tentu saja tak berjawab, semua hannya sebatas asumsi, tidak lebih.
Di dunia ini banyak sekali orang-orang –mungkin dengan penulis tulisan ini- yang menebak-nebak bahwa seseorang adalah jodohnya. Berasumsi sedemikian rupa hingga muncul angan-angan yang melalaikan. Kita lupa bahwa urusan jodoh adalah urusan Tuhan, tak terkecuali perasaan.
Sungguh sulit mengalami hidup pada masa sekarang, ketika usia masih bersahabat dan peka dengan perasaan-perasaan merah jambu tersebut. Menurutku, kita perlu mengklarifikasi perasaan itu, sendiri setidaknya hal itu membuat hati kita tenang, karena kita tahu kebenaran tentang perasaan yang sebelumnya hanya sebatas asumsi ini.

Pertemuan.

Aku tak tahu bagaimana cara  yang tepat untuk mengklarifikasi perasaan selain bertemu -dan tentu saja bermunajat pada Tuhan yang memiliki rasa ini-. Setidaknya, keputusan untuk bertemu tidak membuat kita berdiam diri terlalu lama, terkepung dengan pikiran-pikiran yang pasti, angan-angan yang kelabu, dan buaian-buaian rasa yang semu.
Menurutku lagi, kita tidak perlu mengklarifikasi perasaan secara gamblang pada orang yang kita tuju. Maksudku di sini, mengungkapkan dengan bertanya langsung. Menurutku cara itu lumayan susah dan aku yakin sebagian dari kita tidak memiliki keberanian yang lebih untuk bertanya hal itu. Bagaimana aku bisa tahu? Yah, karena aku juga pernah jatuh cinta, hehe
Saranku, kita bisa melihat responnya saat melihat ataupun berbincang dengan kita. Entah bagaimana caranya, pada tahap ini perasaanmu lah yang berperan besar. Sulit menjelaskannya, namun jika kau memiliki kepekaan yang besar, maka kau akan temukan jawabannya. Apakah perasaanmu menuju sasaran yang tepat? Atau jangan-jangan asumsimu yang mendominasi hati dan pikiranmu, menutupi kenyataan bahwa sebenarnya bukan kamu yang ia cari, tapi orang lain.
Semoga, kita bukan termasuk orang-orang yang panjang angan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar