Memilah apa yang layak
kita tulis. Semenjak beberapa hari lalu, saya baru sadar, apa yang kita tulis ternyata
sangat mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan. Betapa besar pengaruh sebuah
tulisan bagi para pembaca yang mungkin sebelumnya sudah mengikuti tulisan kita.
Seperti halnya para penggemar buku dari penulis-penulis terkenal dunia ini. Tanpa
sadar, tulisan-tulisan itulah yang akan mempengaruhi jiwa dan kepribadian para
pembaca.
Beberapa hari yang lalu
ketika saya berkunjung di salah satu toko buku kota, saya melihat seorang
penulis yang tidak diragukan lagi kualitas dan keindahan tulisan di dalam
buku-bukunya. Saya juga sangat mengagumi penulis itu dalam merangkai kata demi
kata menjadi tulisan yang apik hingga menyentuh rasa ketika dibaca. Tak pelak,
banyak sekali pengunjung yang memadati acara meet and greet tersebut. Hal ini
menunjukkan betapa seorang penulis memiliki pengaruh yang besar untuk
menyebarkan pemikirannya kepada para pembaca yang sudah bertahun-tahun
mengikuti tulisannya. Hingga sampailah saya pada suatu kesimpulan bahwa,
pikiran yang kita tuangkan dalam tulisan itulah yang hendaknya diluruskan.
Mungkin sebagian dari
kita kita sibuk menulis beberapa cerita yang dibumbui kisah cinta remaja penuh
romantisme dan angan-angan kosong tentang kekasih pujaan hati dan cinta
bertepuk sebelah tangan.-begitu pun dengan saya dahulu-. Rasanya tema cinta
menjadi salah satu topik tulisan yang tak lekang oleh jaman. Benar saja, berdasarkan
pengalaman saya saat membaca dan menulis beberapa tulisan, akan lebih mudah
menuangkan perasaan dalam tulisan kita, menjadi sebuah rangkaian kalimat yang
indah dan menyentuh jiwa, seperti gombalan-gombalan cinta yang mungkin sudah
umum kita dengar selama ini ya. Namun tak sedikit yang sibuk mengisi ceritanya
dengan perjuangan memperjuangkan kehidupannya baik dalam urusan karir,
pendidikan, dan lain-lain
Mungkin kita tak menyadari
dampaknya secara langsung saat ini juga. Tetapi, seiring berjalannya waktu, Ketika
Saat ini kita sedang menulis cerita. Anak-anak dan murid-murid kita kelak
mungkin akan bertanya tentang semua itu. Mungkin, kelak kita akan sibuk memilah
mana cerita yang akan kita sampaikan. Mungkin kita pula tidak bisa menceritakannya
karena tidak ada cerita yang menarik dan bijak, sehingga kita terpaksa membuat
cerita karangan. Mungkin kita akan tersenyum antusias dan menanyakan kembali
kepada anak-anak kita, cerita mana yang ingin mereka dengar.
Saat ini kita sedang
menulis seluruh jenis cerita dan tulisan. Cerita itu sedang berjalan sehinga
bisa menjadi pembelajaran bagi anak-anak dan mungkin murid-murid kita kelak. Kita
harus menjadi lebih bijaksana dengan apa yang kita ucap dan tulis. Karena merekalah
yang berhak mendapatkan pembelajaran hidup yang benar tanpa mengulangi
kesalahan yang sama.
Sehingga, lambat laun
saya mulai menyadari pasca hijrah ini, bahwa proses hijrah tidak hanya
menyangkut perubahan pakaian dan perilaku saja. Namun, hijrah juga tentang
bagaimana kita menghasilkan karya yang bermanfaat, karya yang lahir dari
pikiran-pikiran yang jernih dan tidak haram tentunya. Begitu pun dengan
tulisan, akan sangat disayangkan jika tulisan kita pun tidak ikut berhijrah
sebagaimana niat penulisnya.
Dan sekarang saya baru
sadar, betapa pentingnya memilah apa yang layak kita tulis. Tak lain dan tak
pelak adalah untuk menghindari pemaknaan buruk dari pembaca kita. Tujuan lain
adalah agar kita bukan termasuk orang yang menyampaikan tulisan-tulisan yang
tak berfaedah. Jangan sampai orang lain terpengaruh konten tulisan yang
sebenarnya tidak baik namun terkesan menarik dan melenakan perasaan karena keindahan
majas dan diksinya. Jadikan tulisan kita tulisan yang bermanfaat, tulisan yang
mengandung nilai-nilai moral dan pesan kebaikan.
Semangat menulis yaa J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar